Penafsiran al-Wasilah dan Syirkubillah menurut 'Abdu al-Qadir al-Jaelani

Sumpeno, A. (2016) Penafsiran al-Wasilah dan Syirkubillah menurut 'Abdu al-Qadir al-Jaelani. Qultum Media, Jakarta. ISBN 978-979-1302-5

[img] Text
15.4.BUKU PENAFSIRAN AL-WASILAH DAN SYIRKUBILAH.pdf

Download (13MB)

Abstract

Al-Wasilah disepakati ulama akan keharusan setiap mu’min mencapainya demi mencapai hidup bahagia. Namun mereka berselisih faham tentang penafsiran maknanya. Menurut ahli syari’at, al-Wasilah dalam ayat itu adalah al-Amal Salehah bukan al-Ulamau al-Sufiyynan wa Salehuna. Misalnya, syahadat, salat, zakat puasa dan haji bagi yang dilandasi Tauhidullah. Sementara menurut ‘Abdu Al-Qadir Al-Jailani sebagai ahli tariqat, bukan hanya ‘amal salehah melainkan juga person suci dan saleh seperti malaikat, Rasulullah, dan ulama dari kalamangan para gurunya. Silang pendapat ini memunculkan truth claim (mengaku paling benar) di kalangan kaum muslimin. Menurut ahli syariat, dzikir dan berdoa dengan ber-tawassul kepada malaikat, Rasulullah dan para ulama Tariqat yang telah wafat seperti diajarkan dan dipraktikkan ‘Abdu Al-Qadir Al-Jailani sama dengan praktik ibadah Musyrikin era jahiliyah yang harus diberantas. Bersamaan dengan itu, banyak kaum muslimin yang tidak mengeri mengapa ‘Abdu Al-Qadir Al-Jailani ber-tawassul dalam berdo’a dan berdzikrullah kepada malaikat dan rasulullah serta para ulama ahli tariqat? Tulisan ini akan mencoba memberikan jawabannya. Tujuannya agar tercipta pengetahuan dan saling pengertian.

Item Type: Book
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: Dr A. Sumpeno
Date Deposited: 22 Mar 2021 03:56
Last Modified: 22 Mar 2021 03:56
URI: http://repositori.iain-bone.ac.id/id/eprint/114

Actions (login required)

View Item View Item