TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERANAN SUAMI YANG BERPROFESI SEBAGAI PELAUT DALAM MEMBANGUN KELUARGA HARMONIS (Studi Kasus Kec. Sibulue Kab. Bone)

RISNA, . (2020) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERANAN SUAMI YANG BERPROFESI SEBAGAI PELAUT DALAM MEMBANGUN KELUARGA HARMONIS (Studi Kasus Kec. Sibulue Kab. Bone). Other thesis, IAIN Bone.

[img] Text
SKRIPSI FULL VERSION RISNA.pdf

Download (5MB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang Tinjauan Hukum Islam Terhadap Peranan Suami yang Berprofesi sebagai Pelaut dalam Membangun Keluarga Harmonis dengan alasan bahwa, setiap pasangan suami isteri mendambakan keluarga yang harmonis. Suami yang harus meninggalkan istri karena pekerjaannya, sebagai seorang pelaut harus meninggalkan keluarga selama tiga sampai enam bulan lamanya bahkan sampai 2 tahun sehingga tidak dapat berperan langsung dalam urusan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penunaian hak dan kewajiban suami yang berprofesi sebagai pelaut di Kec. Sibulue Kab. Bone dan untuk mengetahui upaya suami yang berprofesi pelaut dalam membangun keluarga harmonis di Kec. Sibulue menurut tinjauan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan teologis normatif, yuridis normatif, sosiologis dan pendekatan psikologis. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yakni data yang diperoleh secara langsung dari objek/subjek penelitian yang diwawancarai di Kec. Sibulue yaitu istri yang suaminya berprofesi sebagai pelaut. Data sekunder yakni data yang diperoleh dari buku-buku dan penelitian yang berkaitan dengan fokus masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang suaminya bekerja sebagai pelaut di Kec. Sibulue Kab. Bone membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga sangat sulit sehingga penunaian hak dan kewajiban tidak seperti keluarga normal pada umumnya. Dimana istri menunaikan kewajiban mengurus rumah tangga dan mengurus anak ketika suami sedang berlayar, sedangkan suami menunaikan kewajibannya sebagai kepala keluarga dengan mencari rezeki lalu mengirimkan uang belanja ataupun untuk kebutuhan anak istri di rumah ketika sedang jauh. Dan persoalan nafkah bathin seperti hubungan biologis menjadi tertunda dan tidak lagi mempermasalahkannya. Ketika suami berada di rumah, penunaian hak dan kewajiban suami istri kembali seperti keluarga pada umumnya. Maka sebagai keluarga yang kerap berjauhan, upaya-upaya yang dilakukan seperti komunikasi, tidak menceritakan aib, saling percaya, amanah, bersyukur dan bersabar sangat mempengaruhi hubungan agar pasangan suami istri pelaut dapat membangun keluarga yang harmonis.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Skripsi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum Islam (FSHI) > Program Studi S-1 Hukum Keluarga Islam (HKI)
Depositing User: IAIN BONE
Date Deposited: 11 Jun 2021 00:59
Last Modified: 11 Jun 2021 00:59
URI: http://repositori.iain-bone.ac.id/id/eprint/452

Actions (login required)

View Item View Item